Studi Kasus: Ruko Jalan Arjuno Surabaya

Abstrak

Meluasnya pasar urban nasional dan internasional untuk pertanian menimbulkan gejolak dalam perekonomian pedesaan. Area pertanian ditarik kedalam orbit perekonomian kota, mengubah penduduk desa menjadi petani uang kas. Tersedianya mesin pertanian modern yang dapat menghemat tenaga kerja mengakibatkan turunnya lapangan kerja di desa. Perubahan dinamika hubungan desa-kota ini memberi kontribusi bagi arus orang dengan impian untuk berhasil di kota. Semakin komplit suatu urbanisasi, maka semakin pasti pula kebebasannya dari pembatas alam, jika kota semakin berkembang sebagai entitas (kesatuan yang lahir) yang bebas, maka semakin fatal pula konsekuensi bagi teritori yang mendominasinya.

 

 

Abstract

Expanding national and international urban markets for farm produce causes major upheavals in rural economics.  Farming areas are drawn within the economic orbit of cities, converting peasent self-sufficiency to cash-cropping. The availability of modern labour-saving farm machinery further reduces rural employment. These changing dynamics of rural-urban relations contribute to an outflow of people with dreams of making good in the city. The more complete the urbanisation, the more definite is the release from natural limitations, the more highly the city seems developed as an independent entity, the more fatal are the consequences for the territory it dominates.